Tgl 01-02-2008
Madura
Disina aku berdiri dengan segala kesederhanaan
Kopya dan baju takwa cirri khas-Nya
Pesantern pertahan budaya, asahan akhlak
Gotong royong cermin kepedulian-Nya
Abad milinium merubah wajahn Madura
Kini madura berduyun-yun dengan proyek
Pembangun katanya prospek
Pendidikan adalah pioner Madura
Tapi mengapa koropsi itu lahir dari para cendikia
Mereka menyerobot mengeksploitasi segalanya
Hedonisme bukan lagi hal yang tabu
Angka-angka disulap
Agama menjadi diskusi di berbagai seninar
Tapi ………………..
Aaa……..hhhhhhhhh !!!!!!!!!!!!! aku bosan
Kini wajah madura berubah
Dulu surau-surau mengalun ayat-ayat Alquran
Kini kubuk-gubuk merubah wujud
TV jadi orner disetiap sudut
Mengapa begitu cepat berubah
Ritual-ritual kono dianggap ketinggalan zaman
Narkoba extasi menjadi pilihan
Pamphlet-pamflet larangan tak digubris
Madura kini berubah
Mengapa amat jauh berubah, padahal dulu
Mereka taat patuh pada tokoh msarakat “pemerintah”
Tapi merika kini mencibir segala imbawannya
Apakah karna mereka prustasi pada janji-janji
Entahlah
Madura kini kau banyak berubah
Gedung-gedung mencakar, pabrik-pabrik berdiri megah
Investor berdatangan, sementara penduduk melata
Mereka tak punyak banyak pilihan
Apalagi sekedar menolak
Tasbih-tasbih berjatuhan
Sajadah berseliuran di rak-rak tak terpakai
Tuhan tidak membuat kaya “katanya”
Pekerjaan menjajikan masa depan, dari pada sujud
Ijasah
Selembar kertas adalah kehidupan, harganya pun mahal
Angka-ngaka menentukan nasip
Kuyup hujan memasuki perkantoran konon di tempat itu ada pekerjaan
Sikap bukan jaminan kekrabatan mungkin nilai lebih
Harga mahal untuk sebuah masa depan
Prestasi apa yang paling menggugah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar