Sabtu, 31 Januari 2009

PREDEN RI SBY DI SAMBUT DENGAN DEMO

Sebuah Kisah Dalam Kolom Kecil

27 Januari 2009, terlihat sekumpulan orang nampak tengah melepas baju di jalan tepatnya di ITN Malang salah satu perguruan tinggi. Beberapa spanduk dan poster bertuliskan “cabut pengesahan UU BHP” mereka pengang. Segerombolan yang bernamakan aliansi Anak Gempur, mereka tengah malakukan aksi penolakn terhadap UU BHP (Badan Hukum Pendidikan). Menurut pandangan merekajika UU BHP tetap dilaksanankan dan diberlakukan akan semakin membuat kesenjangan dalam dunia pendidikan.
Beberapa polisi berderet menghalau mereka. Ada dua anjing yang juga disiagakan pada waktu itu. Polisi yang berderet mereka saling memegang sabuk tampar. Sabuk tampar itu mereka pengang eret-erat. “pak izinkan kami menemui bapak Presiden yang terhormat, kami juga rakyat yang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi, maka jangan halangi kami” namun betapun permohonan mereka tetap tidak dikabulkan.
Pada hari itu serangkaian aksi digelar, karna pada hari itu juga Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tengah melakukan kunjungan kemalang. Serangkaian kunjungan diantaranya akan ke UB (Universitas brawijaya) Malang, dan Universitas Isalam Negri (UIN) Malang. Dari pukul 09 -11.30 kunjunagn Presiden berlangsung di UB. Pukul 12.30-16.00 SBY akan menuju ke UIN.
Serangkaian aksi disebar di beberapa titik diantanya di JL. Jembatan Sukarno Hatta, dan ITN, di ITN sendiri dibagi menjadi beberapa titik depan pom bensin dan depan masjid samping ITN. Aksi dilakukan berkisar dari pukul 08-12.15. serangkaian aksi itu dilakukan sebagai pernyataan sikap, menolak terhadap UU BHP.
Pukul 09.00 kumpulan mahasiswa yang menamakan diri anak gempur kemabali merangsek menerobos pertahan kepolisian. Namun apa yang dilakukan mereka gagal, kekuatan mereka tidak sebanding dengan kekuatan kepolisian. Aksi yang menamakn diri anak gempur terdiri dari berbagai perguruan tinggi UB, UIN dan ITN sendiri, gempur merupakan gerakan yang dikomandoi oleh GMNI (gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia). Dari awal dimuainya aksi GEMPUR/GMNI mendapat pengawalanketan dari pihak kepolisian.
Sekitar tiga-empat jam aksi dilakukan tepat di depan kampus ITN. Pukul 11.15 anak GEMPUR menarik mundur pasukan mereka. Meraka menyadari bahwa mereka tidak mungkin bisa menerobos pertahanan kepolisian yang berlapis-lapis. “ayo mundur, tapi ingat pak kami mundur bukan berarti menyerah, sampai darah penghabisan kami akan tetap memperjuangkan aspirasi masyarak indonisia yang didhelimi oleh para pemimpinnya. Kami akan datang dengan masa yang lebih besar dari sekarang, ingat itu pak”.
Sementara di depan pom bensin sendiri anak HMI juga menggelar aksi yang sama, namun mereka tidak mendapat pengawalan ketat diri kepolisian, mereja hanya dijaga oleh 5-6 polisi. Mereka juga menuntut agar pengeahan UU BHP di cabut, karna hanya akan semakin membuat masyarakat terbebani dengan kebijakan BHP tersebut. Menurut mereka UU BHP menyalahi UU dan Konstitusi negara, dimana negara menjamin dan mencerdaskan bangsanya. Sementara BHP sendiri pemerintah lepas tangan membiarakan pengelolaan kepada lempa/ perguruan tinggi yang bersangkutan.

Tidak ada komentar: